musibah yang pertama di Mina. Pada 2 Juli 1990, 1.426 jemaah meninggal
dunia akan berdesak-desakan dan saling injak di terowongan Haratul
Lisan, Mina.
Jemaah haji Indonesia diharapkan tetap waspada saat prosesi melontar
jumrah mulai Kamis (24/9/2015) sampai Sabtu (26/9) bagi jemaah yang
mengambil nafar awal maupun jemaah nafar tsani yang melontar jumrah
sampai Minggu (27/9). Meskipun jamarat (tempat melontar jumrah) sudah
empat lantai, namun tetap saja bisa terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Belum lama ini, sebuah crane jatuh dan menimpa jemaah haji di Masjidil Haram, menyebabkan 107 korban meninggal, dan lebih dari 238 jemaah terluka.
"Jamarat dalam beberapa tahun ini sudah berupa bangunan megah
berlantai empat yang mampu menampung jutaan jemaah haji," kata Ketua
Dewan Penasihat Himpunan Muslim Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh),
Rustam Sumarna, Kamis (25/9/2015).
Namun, dari sejarah musibah di Tanah Suci sebagian besar musibah
terjadi di Mina yakni sebanyak enam kali dengan korban jemaah yang wafat
paling banyak. "Dari seluruh rangkaian ibadah haji, lempar jumrah
merupakan kegiatan yang paling berat. Ibadah ini wajib dilakukan, tapi
lokasinya cukup jauh dari pemondokan yakni sekitar 4-6 Km dari tenda
jemaah haji reguler, sedangkan haji plus sekitar 1 Km," kata Rustam yang
juga direktur Khalifah Tour.
Pada tahun 2006, kata Rustam, tercatat lebih dari 360 calon haji
meninggal akibat terinjak-injak dalam menjalankan ritual lempar jumrah.
Kejadian sama pada tahun 2004 di Mina yang menyebabkan244 orang wafat
dan mengakibatkan ratusan lainnya terluka saat hari terakhir rangkaian
ibadah haji. "Demikian pula pada musibah tahun 2001 di Mina dengan
sebanyak 35 orang jemaah haji meninggal akibat kepadatan yang terjadi
di Mina, saat melempar jumrah," katanya.
Korban yang meninggal dunia karena terinjak-terinjak jemaah saat
melontar jumrah juga terjadi pada tahun 1998 yang mengakibatkan 180
orang meninggal. "Puncak musibah di Mina terjadi pada tahun 1990 ketika
Mina hanya memiliki satu terowongan sehingga terjadi kekacauan di
terowongan yang menyebabkan 1.426 orang dilaporkan tewas di
terowongan," katanya.