Peristiwa naas menimpa Darwin Lubis, seorang Nazir (Pengurus) di Masjid Nurul Yaqin, Balam Sempurna, Kecamatan Bagan Sinembah. Ia digorok pria berinisial Ir (31) saat menunaikan shalat subuh, Rabu (16/12) lalu.
Setelah seharian melakukan pencarian, Ir, tersangka pelaku penggorok leher Darwin diringkus polisi, pada Kamis (17/12). Diketahui pelaku yang mengalami gangguan jiwa ini melakukan perbuatan nekad dengan menggorok rekan sekampungnya tanpa alasan yang tidak jelas di masjid tersebut.
Setelah seharian melakukan pencarian, Ir, tersangka pelaku penggorok leher Darwin diringkus polisi, pada Kamis (17/12). Diketahui pelaku yang mengalami gangguan jiwa ini melakukan perbuatan nekad dengan menggorok rekan sekampungnya tanpa alasan yang tidak jelas di masjid tersebut.
Peristiwa penganiayaan ini tengah menggegerkan umat islam di sosial media. Pasalnya, Darwin yang sedang menunaikan sholat subuh di Masjid, tanpa sebab musabab digorok lehernya oleh IR. Puas melakukan aksinya, Ir langsung kabur melarikan diri.
Dalam kondisi luka parah, Darwin langsung dilarikan ke Rumah Sakit Rantau Parapat untuk mendapatkan perawatan atas luka serius. Beruntung nyawa sang Nazir akhirnya terselamatkan.
"Pagi itu saya mendengar suara dari dalam masjid, namun suara tersebut sangat aneh seperti suara orang ngorok sebanyak tiga kali, karena penasaran saya langsung menuju masjid, saat saya sampai korban sudah terbaring bersimbah darah," ungkap Rifai, warga sekitar.
Warga yang melihat kejadian tersebut lalu melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Bagan Sinembah.
"Polsek Bagan Sinembah yang mendapat laporan warga tersebut, langsung melakukan penyelidkan," kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Sabtu (19/12).
Di sekitar rumah tersangka yang tidak jauh dari masjid, polisi menemukan sendal korban. Barang bukti tersebut yang jadi awal penelusuran pihak kepolisian.
"Dari pengakuan abang (tersangka), barang bukti sandal yang diamankan oleh polisi diketahui milik adiknya. Namun saat dicari ke rumah, yang bersangkutan sudah tidak ada. Polisi selanjutnya melakukan penyisiran ke perkebunan milik warga juga tidak ada," jelas Guntur.
Barulah keesokan harinya pada Kamis (17/12) siang, Ir akhirnya berhasil dibekuk polisi. Namun dia tidak bisa dimintai keterangan Karena mengalami gangguan jiwa, petugas yang mengamankan Ir, langsung merujuknya ke RSJ Tampan, Pekanbaru.
"Jadi dihari yang sama, pelaku langsung kita kirim ke RS Jiwa Tampan, Pekanbaru," tukas Guntur.
Dari keterangan pihak kepolisian di atas, tidak benar bahwasanya pelaku melakukan aksinya karena merasa terganggu oleh suara adzan korban, seperti kabar yang beredar di sosial media.
Sumber : KataKabar