Warga Jakarta yang biasanya identik bepergian dengan mobil kini tengah
gandrung dengan jasa layanan Go-Jek. Apalagi di bulan Ramadan ini,
pengurus Go-Jek memberikan promosi 'Ceban Ramadan' yang membuat para
pengguna Go-Jek cukup membayar Rp 10 ribu dan bisa diantarkan oleh si
abang Go-Jek ke manapun mereka berada.
Tentu apa yang ditawarkan Go-Jek ini jauh berbeda dengan tukang ojek pangkalan. Seperti yang kamu tahu, bukan bermaksud membela Go-Jek, tukang ojek pangkalan serina menerima keluhan karena menerapkan tarif antar sesuka hati dengan harga yang pernah tak masuk akal. Namun Go-Jek justru menawarkan kebahagiaan duniawi bagi para abang Go-Jek.
Yap, meskipun pelanggan cuma membayar murah, supir Go-Jek justru meraih gaji besar. Toni Haryanto, salah satu abang Go-Jek mengaku mendapat menghasilan hingga Rp 7,5 juta - Rp 9 juta perbulan sebagai sopir armada ojek yang lekat dengan warna hijau itu, seperti dilansir Merdeka.
"Kalau setiap hari ngojek sekitar 10 orang, dalam sebulan bisa dapat
gaji segitu. Ada juga tambahan bonus Rp 50 ribu dari kantor. Untuk dapat
penghasilan besar, sopir Go-Jek berkompetisi mengantaran penumpang
sebanyak-banyaknya. Waktu awal jadi abang Go-Jek, kita dapat smartphone,
helm, jaket dan uang Rp 100 ribu dari perusahaan. Sebagai pekerja
lepas, kami nggak dibatasi waktu dan tempat kerja," ungkap Toni panjang
lebar.
Karena memiliki aplikasi Go-Jek yang berisikan profil penumpang, tempat tujuan harga jasa antar, Toni pun bisa mengambil penumpang di mana saja sesuai panggilan. Nah, jika Toni dan abang Go-Jek lainnya tersenyum lebar, nasib kurang beruntung dialami tukang ojek pangkalan yang memperoleh pendapatan tak tentu tiap bulannya.
"Sehari bisa dapat 8-9 penumpang. Tiap waktu beda penumpang dan pendapatannya. Pokoknya sehari paling enggak dapat Rp 100 ribu jadi sebulan bisa dapat Rp 3 juta dan belum dipangkas uang bensin. Tapi saya merasa cukup dan tetap bersyukur jadi tukang ojek enam tahun," ungkap Muhammad Yakob, tukang ojek di Rawamangun, Jakarta Timur. (mdk/aia)
Tentu apa yang ditawarkan Go-Jek ini jauh berbeda dengan tukang ojek pangkalan. Seperti yang kamu tahu, bukan bermaksud membela Go-Jek, tukang ojek pangkalan serina menerima keluhan karena menerapkan tarif antar sesuka hati dengan harga yang pernah tak masuk akal. Namun Go-Jek justru menawarkan kebahagiaan duniawi bagi para abang Go-Jek.
Yap, meskipun pelanggan cuma membayar murah, supir Go-Jek justru meraih gaji besar. Toni Haryanto, salah satu abang Go-Jek mengaku mendapat menghasilan hingga Rp 7,5 juta - Rp 9 juta perbulan sebagai sopir armada ojek yang lekat dengan warna hijau itu, seperti dilansir Merdeka.
Seperti inilah saat abang Go-Jek mengantarankan pelanggan ©Merdeka |
Karena memiliki aplikasi Go-Jek yang berisikan profil penumpang, tempat tujuan harga jasa antar, Toni pun bisa mengambil penumpang di mana saja sesuai panggilan. Nah, jika Toni dan abang Go-Jek lainnya tersenyum lebar, nasib kurang beruntung dialami tukang ojek pangkalan yang memperoleh pendapatan tak tentu tiap bulannya.
"Sehari bisa dapat 8-9 penumpang. Tiap waktu beda penumpang dan pendapatannya. Pokoknya sehari paling enggak dapat Rp 100 ribu jadi sebulan bisa dapat Rp 3 juta dan belum dipangkas uang bensin. Tapi saya merasa cukup dan tetap bersyukur jadi tukang ojek enam tahun," ungkap Muhammad Yakob, tukang ojek di Rawamangun, Jakarta Timur. (mdk/aia)