Ad Code

Reaksi Masyarakat sampe guling-guling ketika Baru dibuatkan Jalan Aspal

Pemerataan pembangunan menjadi salah satu target yang di kejar pemerintah Presiden Joko Widodo. Bahkan di daerah Indonesia  Timur yang selama  pemerintahan sebelumnya jarang tersentuh, saat ini menjadi salah satu prioritas utama.
Sejumlah infrastruktur dikebut untuk  memberikan kelancaran transportasi den meningkatkan ekonomi masyarakat
Infrastruktur  pertanian seperti irigasi dan bendungan, infrastruktur jalan baik jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi dan kabupaten/ kota, maupun  pelabuhan untuk konektivitas antar pulau menjadi focus utama. Pemenuhan infastuktur tersebut merupakan prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat.
Sejak Kabinet Kerja ditetapkan, sejumlah pekerjaan besar dilakukan, baik dalam menyelesaikan pekerjaan atau program tinggalan pemerintah lama yang mangkrak sampai dengan program baru.
Sejumlah pekerjaan mangkrak yang terus di lanjutkan adalah  penyelesaian  Jalan Tol Cikopo-Palimanan di Provinsi Jawa Barat, pembangunan  Jembatan DR. Ir Soekarno di Provinsi Sulawesi Utara, yang selesai pekerjaannya dan diresmikan pada 28 Mei 2015, dan Jembatan Merah Putih di Provinsi Maluku. Selain itu penyelesaian  bendungan Jatigede di Provinsi Jawa Barat, yang sudah mulai diisi air pada 31 Agustus 2015, bendungan Nipah di Provinsi Jawa Timur, bendungan Bajul Mati di Provinsi Jawa Timur dan pembangunan Jembatan layang di Provinsi Kalimantan Barat.
Sementara itu sejumlah proyek infrastuktur baru yang dilakukan adalah  pembangunan 13 bendungan baru, Program Sejuta Rumah, Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Tol Trans Sumatera, jalan Perbatasan, jalan Kawasan di Indonesia Timur, dan Kawasan Perbatasan Papua.
Pembangunan tersebut tidak hanya yang berskala besar, tetapi pembangunan dan perbaikan infrastuktur jalan juga dilakukan di jalan-jalan provinsi, kabupaten, desa, dll.
Tak berlebihan  jika  masyarakat di  Desa Waokuni  Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara,  merasakan kegembiraan yang luar biasa manakala jalan desanya tersentuh pembangunan.   Sepanjang tiga kilometer jalan desa telah diaspal. Tak tanggung-tanggung mereka meluapkan kegembiraan dengan  aksi guling-guling diri di jalan raya sepanjang seratus meter, seperti yang dilangsir dari Berita Kota Kendari, 18/1/2016.
Hal tersebut sebagai perwujudan rasa syukur karena jalan desa mereka sejak merdeka belum pernah diaspal oleh pemerintahannya sendiri. Aspal justru dibangun oleh pemerintah kolonial.
Dengan dipimpin oleh  Imam Masjid Desa Waokuni, Lamolanda, warga desa terlebih dahulu melakukan doa bersama  dana sujud syukur, baru melakukan aksi guling-guling.
Pemerintah Joko Widodo telah berhasil mewujudkan penantian panjang warga desa yang mendamba jalan mereka diaspal bagus sehingga memperlancar transportasi , mendorong peningkatan roda ekonomi dan kegiatannya warga lainnya (Alif Kholifah)
- See more at: http://redaksiindonesia.com/read/rasakan-jalan-di-aspal-warga-berguling-guling-di-jalan.html#sthash.XoYuKZeW.5RowuqoP.dpuf
Pemerataan pembangunan menjadi salah satu target yang di kejar pemerintah Presiden Joko Widodo. Bahkan di daerah Indonesia  Timur yang selama  pemerintahan sebelumnya jarang tersentuh, saat ini menjadi salah satu prioritas utama.

Sejumlah infrastruktur dikebut untuk  memberikan kelancaran transportasi den meningkatkan ekonomi masyarakat

Infrastruktur  pertanian seperti irigasi dan bendungan, infrastruktur jalan baik jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi dan kabupaten/ kota, maupun  pelabuhan untuk konektivitas antar pulau menjadi focus utama. Pemenuhan infastuktur tersebut merupakan prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat.

Sejak Kabinet Kerja ditetapkan, sejumlah pekerjaan besar dilakukan, baik dalam menyelesaikan pekerjaan atau program tinggalan pemerintah lama yang mangkrak sampai dengan program baru.

Sejumlah pekerjaan mangkrak yang terus di lanjutkan adalah  penyelesaian  Jalan Tol Cikopo-Palimanan di Provinsi Jawa Barat, pembangunan  Jembatan DR. Ir Soekarno di Provinsi Sulawesi Utara, yang selesai pekerjaannya dan diresmikan pada 28 Mei 2015, dan Jembatan Merah Putih di Provinsi Maluku. Selain itu penyelesaian  bendungan Jatigede di Provinsi Jawa Barat, yang sudah mulai diisi air pada 31 Agustus 2015, bendungan Nipah di Provinsi Jawa Timur, bendungan Bajul Mati di Provinsi Jawa Timur dan pembangunan Jembatan layang di Provinsi Kalimantan Barat.

Sementara itu sejumlah proyek infrastuktur baru yang dilakukan adalah  pembangunan 13 bendungan baru, Program Sejuta Rumah, Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Tol Trans Sumatera, jalan Perbatasan, jalan Kawasan di Indonesia Timur, dan Kawasan Perbatasan Papua.

Pembangunan tersebut tidak hanya yang berskala besar, tetapi pembangunan dan perbaikan infrastuktur jalan juga dilakukan di jalan-jalan provinsi, kabupaten, desa, dll.

Tak berlebihan  jika  masyarakat di  Desa Waokuni  Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara,  merasakan kegembiraan yang luar biasa manakala jalan desanya tersentuh pembangunan.   Sepanjang tiga kilometer jalan desa telah diaspal. Tak tanggung-tanggung mereka meluapkan kegembiraan dengan  aksi guling-guling diri di jalan raya sepanjang seratus meter, seperti yang dilangsir dari Berita Kota Kendari, 18/1/2016.

Hal tersebut sebagai perwujudan rasa syukur karena jalan desa mereka sejak merdeka belum pernah diaspal oleh pemerintahannya sendiri. Aspal justru dibangun oleh pemerintah kolonial.

Dengan dipimpin oleh  Imam Masjid Desa Waokuni, Lamolanda, warga desa terlebih dahulu melakukan doa bersama  dana sujud syukur, baru melakukan aksi guling-guling.

Pemerintah Joko Widodo telah berhasil mewujudkan penantian panjang warga desa yang mendamba jalan mereka diaspal bagus sehingga memperlancar transportasi , mendorong peningkatan roda ekonomi dan kegiatannya warga lainnya (Alif Kholifah)