Masyarakat
Nagari Guguk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, menuntut empati
Walikota Sawahlunto Ali Yusuf atas meninggalnya dua warga yang
tertabrak mobil pengawal (Patwal) Wako Sawahlunto, Jumat (28/7).
Kekecewaan masyarakat itu disampaikan karena menganggap Walikota Sawahlunto Ali Yusuf tidak bertanggungjawab dan tidak memiliki rasa empati, bahkan ditumpahkan juga di media sosial (Medsos).
Pemuda Nagari Guguk, Andi Purnama Alimin, bahkan membuat surat terbuka di Medsos dan kini menjadi viral. Pasalnya, hingga Minggu (30/7), Ali Yusuf maupun perwakilan dari Pemko Sawahlunto tak ada yang tampak menemui keluarga korban.
Dalam surat terbuka tersebut, Andi bertutur panjang.
“Surat terbuka untuk Wako Sawahlunto. Yth Bpk Ali Yusuf Wako Sawahlunto, kemarin bapak dengan dikawal oleh Patwal Polres Sawahlunto melewati kampung kami Guguk, Gunung Talang Kab. Solok. Tiba2 mobil patwal yg mengawal bapak menabrak anak nagari kami yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia di tempat dan hari ini satu orang lagi meninggal dunia. Mana rasa empati bapak yang karena mengawal perjalanan bapak telah mengakibatkan terjadi kecelakaan ini. Mana rasa kemanusiaan bapak di saat kami berduka tak satu pihak Pemko Sawahlunto yang hadir menyampaikan rasa duka dan berbela sungkawa. Apa sudah habis rasa kemanusiaan bapak karena bapak pejabat dan kemana-mana dikawal dengan Patwal. Coba bapak renungkan kalau kejadian ini menimpa keluarga bapak apa yang akan bapak lakukan”.
“Kami menuntut rasa empati Wako Sawahluto Ali Yusuf. Karena hingga kini, beliau maupun perwakilan dari Pemko Sawahlunto, belum menunjukkan kepeduliaannya terhadap melayangnya dua nyawa keluarga kami,” ujarnya.
Sebelumnya, nasib nahas dialami oleh FAP (9) pelajar kelas 3 SD 06 Koto Gadang Guguk yang tewas tertabrak mobil Patroli Pengawal (Patwal) Polres Kota Sawahlunto. Mobil Patwal tersebut melaju dari Kota Padang menuju Kota Sawahlunto pada Jumat siang, (28/7) di jalan Lintas Solok-Padang Km 14 Jorong Aro Kenagarian Talang, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Saat itu, korban menumpang sebuah ojek yang dikendarai oleh HM (25) saat pulang dari sekolah. Tiba-tiba, ojek tersebut tertabrak oleh mobil Patwal yang melaju dari arah yang sama.
“Mobil Patwal itu hendak menyalip mobil yang di depannya. Dalam kecepatan yang cukup tinggi, mobil tersebut tidak sempat mengelak ke kiri, karena saat itu, motor hendak berbelok ke kanan. Sehingga, tabrakan tak terhindarkan,” ujar Dede, salah satu saksi mata di lokasi.
Akibat tabarakan tersebut, FAP (9) dilarikan ke RSUD Arosuka dengan kondisi kritis, karena pendarahan hebat di bagian kepala. Namun dalam perjalanan ke RSUD yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer, nyawa FAP tak bisa diselamatkan. Pengendara ojek, HM, juga mengalami luka serius, dan akhirnya dirujuk ke RS M Djamil Padang. HM akhirnya juga diyatakan tewas keesokan harinya, Sabtu (29/7).
Kapolres Arosuka AKBP Reh Ngenana didampingi Kasat Lantas Polres Arosuka, AKP Anggara Rustamyono S. Sik menyatakan pihaknya sedang menindaklanjuti kasus ini. Menurutnya, Polres Arosuka telah mengamankan kedua kendaraan yang terlibat ke Mapolres Arosuka. Yakni sepeda motor jenis Jupiter MX BA 5559 HA dan mobil dinas Patwal Polres Sawahlunto Nopol III 1101-43.
Satlantas Polres Arosuka juga meminta keterangan dari empat saksi, yakni Jelita (42) warga Jorong Aro, Nagari Talang, Kabupaten Solok. Kemudian, Rizky Mulya (28), warga Jorong Aro, Nagari Talang, Kabupaten Solok. Kemudian, Yuliarman (42), Kanit Patroli Sat Lantas Polres Sawahlunto.
”Pengendara mobil Patwal untuk sementara belum ditahan. Karena banyak saksi yang akan diperiksa dan rencana besok akan digelar perkara dengan melibatkan Propam,” ujar Reh Ngenana. (rzl)
Kekecewaan masyarakat itu disampaikan karena menganggap Walikota Sawahlunto Ali Yusuf tidak bertanggungjawab dan tidak memiliki rasa empati, bahkan ditumpahkan juga di media sosial (Medsos).
Pemuda Nagari Guguk, Andi Purnama Alimin, bahkan membuat surat terbuka di Medsos dan kini menjadi viral. Pasalnya, hingga Minggu (30/7), Ali Yusuf maupun perwakilan dari Pemko Sawahlunto tak ada yang tampak menemui keluarga korban.
Dalam surat terbuka tersebut, Andi bertutur panjang.
“Surat terbuka untuk Wako Sawahlunto. Yth Bpk Ali Yusuf Wako Sawahlunto, kemarin bapak dengan dikawal oleh Patwal Polres Sawahlunto melewati kampung kami Guguk, Gunung Talang Kab. Solok. Tiba2 mobil patwal yg mengawal bapak menabrak anak nagari kami yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia di tempat dan hari ini satu orang lagi meninggal dunia. Mana rasa empati bapak yang karena mengawal perjalanan bapak telah mengakibatkan terjadi kecelakaan ini. Mana rasa kemanusiaan bapak di saat kami berduka tak satu pihak Pemko Sawahlunto yang hadir menyampaikan rasa duka dan berbela sungkawa. Apa sudah habis rasa kemanusiaan bapak karena bapak pejabat dan kemana-mana dikawal dengan Patwal. Coba bapak renungkan kalau kejadian ini menimpa keluarga bapak apa yang akan bapak lakukan”.
“Kami menuntut rasa empati Wako Sawahluto Ali Yusuf. Karena hingga kini, beliau maupun perwakilan dari Pemko Sawahlunto, belum menunjukkan kepeduliaannya terhadap melayangnya dua nyawa keluarga kami,” ujarnya.
Sebelumnya, nasib nahas dialami oleh FAP (9) pelajar kelas 3 SD 06 Koto Gadang Guguk yang tewas tertabrak mobil Patroli Pengawal (Patwal) Polres Kota Sawahlunto. Mobil Patwal tersebut melaju dari Kota Padang menuju Kota Sawahlunto pada Jumat siang, (28/7) di jalan Lintas Solok-Padang Km 14 Jorong Aro Kenagarian Talang, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Saat itu, korban menumpang sebuah ojek yang dikendarai oleh HM (25) saat pulang dari sekolah. Tiba-tiba, ojek tersebut tertabrak oleh mobil Patwal yang melaju dari arah yang sama.
“Mobil Patwal itu hendak menyalip mobil yang di depannya. Dalam kecepatan yang cukup tinggi, mobil tersebut tidak sempat mengelak ke kiri, karena saat itu, motor hendak berbelok ke kanan. Sehingga, tabrakan tak terhindarkan,” ujar Dede, salah satu saksi mata di lokasi.
Akibat tabarakan tersebut, FAP (9) dilarikan ke RSUD Arosuka dengan kondisi kritis, karena pendarahan hebat di bagian kepala. Namun dalam perjalanan ke RSUD yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer, nyawa FAP tak bisa diselamatkan. Pengendara ojek, HM, juga mengalami luka serius, dan akhirnya dirujuk ke RS M Djamil Padang. HM akhirnya juga diyatakan tewas keesokan harinya, Sabtu (29/7).
Kapolres Arosuka AKBP Reh Ngenana didampingi Kasat Lantas Polres Arosuka, AKP Anggara Rustamyono S. Sik menyatakan pihaknya sedang menindaklanjuti kasus ini. Menurutnya, Polres Arosuka telah mengamankan kedua kendaraan yang terlibat ke Mapolres Arosuka. Yakni sepeda motor jenis Jupiter MX BA 5559 HA dan mobil dinas Patwal Polres Sawahlunto Nopol III 1101-43.
Satlantas Polres Arosuka juga meminta keterangan dari empat saksi, yakni Jelita (42) warga Jorong Aro, Nagari Talang, Kabupaten Solok. Kemudian, Rizky Mulya (28), warga Jorong Aro, Nagari Talang, Kabupaten Solok. Kemudian, Yuliarman (42), Kanit Patroli Sat Lantas Polres Sawahlunto.
”Pengendara mobil Patwal untuk sementara belum ditahan. Karena banyak saksi yang akan diperiksa dan rencana besok akan digelar perkara dengan melibatkan Propam,” ujar Reh Ngenana. (rzl)
0 Comments